Kenali 4 Tipe Kompetisi Bisnis Ini Agar Bisnis Anda Mampu Bertahan dan Memiliki Daya Saing Tinggi

4 tipe kompetisi bisnis

Kenali 4 Tipe Kompetisi Bisnis Ini Agar Bisnis Anda Mampu Bertahan dan Memiliki Daya Saing Tinggi

Dunia bisnis saat ini semakin penuh dengan ketidakpastian dan diwarnai dengan kompetisi yang semakin ketat. Oleh sebab itu, para pelaku bisnis sudah semestinya semakin memahami lebih dalam mengenai 4 tipe kompetisi bisnis dan bagaimana menjaga bisnis mereka agar mampu bertahan dan memiliki daya saing tinggi.

Para pelaku bisnis yang menelaah 4 tipe kompetisi bisnis ini, akan menemukan hal-hal penting yang seringkali luput dari perhatian dan dapat dijadikan sebagai bahan untuk menyusun strategi bisnis ke depannya.

4 Tipe Kompetisi Dalam Bisnis

Tipe #1 : Kompetisi Bisnis Untuk Menjadi Relevan

Tipe kompetisi bisnis ini adalah kompetisi yang paling mendasar. Dalam konteks kompetisi untuk menjadi relevan, para pelaku bisnis haruslah bertanya, “Apakah penawaran yang dibuat sudah sesuai dan mampu memuaskan kebutuhan konsumen yang sesungguhnya?“.

Contoh paling menarik untuk dibahas ketika menjelaskan mengenai kompetisi bisnis untuk relevansi adalah produk-produk teknologi. Sebagai contoh, beragam aplikasi di smartphone yang seringkali dibuat tapi tidak mampu mengatasi permasalahan-permasalahan sesungguhnya di dunia nyata.

Contoh lain yang sedang ramai diperbincangkan di dunia fintech adalah penerapan blockchain dalam transaksi uang digital.

Blockchain adalah teknologi yang menawarkan proses pencatatan dan pemindahan aset berharga seperti uang digital dengan tingkat keamanan tinggi dan transparan mampu dipantau oleh banyak pihak. Penerapan blockchain menghilangkan perantara-perantara yang selama ini senantiasa diperlukan dalam setiap transaksi keuangan, misalnya bank.

Jika blockchain mampu berkembang dan berkompetisi menjadi relevan, maka kehadiran pihak-pihak perantara ini akan menjadi tidak relevan lagi. Efeknya, bisnis yang selama ini menjadi perantara transaksi keuangan tentu akan lenyap secara perlahan.

Tipe #2 : Kompetisi Bisnis Terkait Ketergantungan Konsumen

Ketika sebuah bisnis sudah menjadi relevan di tengah pasar yang ia masuki, maka pelaku bisnis menghadapi level kompetisi bisnis selanjutnya, yakni kompetisi untuk membuat konsumen menjadi ketergantungan.

Kompetisi bisnis tipe ini menggambarkan bagaimana sebuah bisnis juga berkompetisi melawan kemampuan para konsumennya dalam memenuhi kebutuhannya sendiri. Dalam hal ini, perlu disadari bahwa konsumen seringkali berupaya menciptakan solusi bagi diri mereka sendiri yang membuat penawaran-penawaran yang Anda berikan kepada konsumen menjadi tidak berlaku.

Salah satu contoh bagaimana bisnis berkompetisi dalam hal ketergantungan ini adalah dalam tren ekonomi DIY (Do It Yourself) atau mengandalkan kemampuan diri sendiri yang seringkali muncul ketika terjadi resesi ekonomi.

Dalam kurun waktu resesi seperti ini, banyak konsumen yang mengadopsi gaya hidup yang sangat hemat dan mengerjakan semua hal yang biasa mereka beli untuk dikerjakan sendiri.

Misalnya, banyak orang yang semula senantiasa membeli makan siang dan makan malam mereka di luar kemudian menjadi menyiapkan sendiri makan siang dan malam mereka. Contoh lain yang terbiasa mencuci baju menggunakan jasa laundry, kemudian mereka akhirnya memutuskan untuk mencuci sendiri baju mereka.

Pola perilaku ekonomi seperti ini tentu akan banyak membuat bisnis-bisnis kecil terpelanting. Namun, ada bisnis-bisnis yang mampu mengambil keuntungan dari perilaku semacam ini, misalnya bisnis yang menyediakan makanan instan yang murah dan bisa cepat dimasak sendiri.

Contoh lain yang paling jelas dari bisnis yang mampu menopang perilaku ekonomi mandiri ini adalah IKEA yang memang menawarkan produk-produk desain furnitur yang dirakit sendiri oleh para pembelinya.

Tipe #3 : Kompetisi Bisnis Terkait Preferensi atau Pilihan

Setelah relevansi dan ketergantungan, kompetisi bisnis selanjutnya yang harus dimenangkan oleh sebuah bisnis adalah kompetisi agar menjadi pilihan utama.

Sebuah bisnis harus mampu memenangkan ketertarikan konsumen lewat penawaran-penawaran yang menarik ketimbang para kompetitornya.

Salah satu contoh gamblang mengenai kompetisi bisnis dalam hal pilihan ini terdapat di bisnis retail yang sudah lama menjadi ajang perang beragam minat dan pilihan para konsumen.

Namun, hal yang menarik adalah bahwa ternyata para konsumen pun memiliki variasi pilihan penyedia produk tergantung dari kategori-kategori produk yang hendak mereka beli.

Misalnya, untuk kategori barang kebutuhan bulanan rumah tangga, konsumen perkotaan lebih menyukai berbelanja di supermarket besar seperti Carrefour, Borma, Griya Jogja, Trans Mart, dan supermarket sejenisnya yang memang menyediakan variasi produk yang banyak dengan harga murah. Namun, untuk barang-barang yang harus dibeli mendadak dalam keseharian, opsi berbelanja di minimarket seperti Alfamart dan Indomart masih menjadi pilihan konsumen.

Rekomendasi artikel :   Menciptakan Ulang Kesuksesan Bisnis Dengan Metode Re-Profiling

Untuk kategori fashion, tren saat ini sudah mulai diwarnai dengan pilihan belanja online di Lazada, Tokopedia, Bukalapak, Shopee, dan aneka marketplace di tanah air yang menyediakan variasi produk fashion dengan harga terjangkau.

Namun, jika ditelisik lebih lanjut, tipe kompetisi semacam ini seringkali berujung pada perang harga yang memiliki efek mengurangi keuntungan dalam bisnis retail.

Akan tetapi, kompetisi bisnis untuk merebut pilihan konsumen ini tidak serta-merta hanya terkait produk yang spesifik atau kategori harga saja, tapi juga dilakukan dalam hal perang lokasi dan budget promosi.

Tipe #4 : Kompetisi Atas Keunggulan Terhadap Kompetitor

Setelah sebuah bisnis sukses dalam kompetisi bisnis untuk relevansi, ketergantungan, dan preferensi, sebuah bisnis harus mempertimbangkan untuk juga berkompetisi untuk keunggulan. Di level ini, tantangannya adalah untuk menjaga keunggulan yang dimiliki sekaligus secara terus-menerus membuat invoasi baru.

Salah satu contoh kegagalan dalam berkompetisi untuk meraih keunggulan ini adalah bagaimana Nokia, di tengah kesuksesan mereka, ternyata gagal untuk tetap bertahan akibat ancaman persaingan dari Apple.

Meskipun Nokia menjadi pemimpin di dunia telepon genggam dengan pangsa pasar lebih dari 40% di dunia, Nokia mengalami penurunan penjualan yang dramatis yang berujung pada penjualan unit bisnis telepon genggamnya ke Microsoft di 2013.

“Kematian” yang dialami Nokia sebagaian disebabkan oleh pergeseran kompetisi bisnis yang mengarah pada tren software dan ekosistem digital terbaru. Nokia tidak mampu beradaptasi secara tepat dalam lingkungan yang baru ini terkait dengan pola pikir yang konservatif (kolot) serta kepercayaan diri yang terlalu tinggi terhadap kekuatan dirinya kala itu.

Kesuksesan Nokia di masa lalu telah membutakan dirinya terhadap ancaman-ancaman tak terduga dari para kompetitor

Tips Bagaimana Membuat Bisnis Anda Tetap Kompetitif di Dunia Yang Senantiasa Berubah

Setelah Anda mengetahui ke-4 tipe kompetisi bisnis yang lazim dialami oleh bisnis-bisnis besar di dunia, kini saatnya Anda membuat bisnis yang Anda jalankan menjadi senantiasa kompetitif menggunakan pengetahuan tadi.

Bagaimana caranya?

Sederhana, Anda tinggal mengajukan 4 pertanyaan yang mewakili bagaimana bisnis Anda seharusnya menjalankan strategi berdasarkan ke-4 tipe kompetisi ini.

  • Pertanyaan #1 : Apakah penawaran produk yang Anda berikan sudah mampu memuaskan kebutuhan konsumen Anda? (Kompetisi Bisnis Untuk Menjadi Relevan)
  • Pertanyaan #2 : Apakah konsumen bisa memenuhi kebutuhannya sendiri tanpa bantuan Anda? (Kompetisi Bisnis Terkait Ketergantungan)
  • Pertanyaan #3 : Apakah konsumen lebih menyukai bisnis Anda atau kompetitor Anda? (Kompetisi Bisnis Terkait Preferensi)
  • Pertanyaan #4 : Apa yang bisa Anda lakukan untuk memperbarui bisnis Anda? (Kompetisi Bisnis Atas Keunggulan)

Senantiasa ajukan pertanyaan-pertanyaan yang menantang strategi Anda dalam menjalankan bisnis Anda. Ke-4 tipe kompetisi yang sudah Anda ketahui ini haruslah menjadi bagian dari strategi bisnis Anda.

Buat agar karyawan-karyawan di bisnis Anda terlibat dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan terkait dengan ke-4 tipe kompetisi ini sebagai bagian dari upaya mencari masukan berharga dari internal bisnis Anda.

Implementasikan semua strategi yang sudah disusun berdasarkan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan tadi. Misalnya, membuat proyek baru yang melibatkan konsumen agar bisa berkolaborasi dalam menyusun produk yang spesifik atau fitur yang spesifik. Pendekatan semacam ini bisa membuat bisnis Anda aman dalam hal relevansi dan faktor ketergantungan dari kompetisi bisnis yang Anda jalankan.

Kompetisi adalah konsep yang beraneka ragam yang memiliki peranan dengan cara yang berbeda-beda. Oleh sebab itu, Anda sebagai pelaku bisnis, harus senantiasa memperhatikan ke-4 tipe kompetisi bisnis ini agar bisnis yang Anda jalankan tetap kompetitif di dunia yang senantiasa berubah ini.

download ebook videobook gratis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *