Diferensiasi produk adalah inti dari taktik pemasaran sebuah bisnis. Peran diferensiasi sangat vital dalam tahapan Positioning – Differentiation – Branding suatu perusahaan. Diferensiasi produk juga sangat penting dalam upaya sebuah bisnis menghadapi kompetisi. Dengan memiliki diferensiasi produk yang kuat, sebuah bisnis dapat bertahan hidup dan mengembangkan diri.
Jika peran diferensiasi ini sangat vital bagi kelangsungan hidup dan menentukan perkembangan hidup sebuah bisnis, lalu, bagaimana cara melakukan diferensiasi produk yang luar biasa sehingga mampu bertahan dari kompetisi bisnis yang keras?
Sebelum masuk lebih dalam, ada baiknya Anda memahami dahulu apa pengertian atau definisi dari diferensiasi.
Pengertian Diferensiasi Bisnis
Secara sederhana, diferensiasi adalah upaya menggabungkan atau mengintegrasikan konten, konteks, dan infrastruktur dari apa yang ditawarkan kepada pelanggan.
Yang perlu digarisbawahi di sini adalah “integrasi”.
Bisnis yang Anda jalankan tidak mungkin hanya mengandalkan konteks saja tanpa menawarkan konten yang kuat kepada pelanggan.
Demikian juga, konten yang kuat dan bagus tidak bisa ditawarkan tanpa konteks yang menarik.
Kalaupun Anda memiliki konten yang kuat serta konteks yang menarik, tetap saja Anda memerlukan dukungan infrastruktur agar konten dan konteks tadi bisa disampaikan kepada pelanggan Anda dengan optimal.
Apa sih yang dimaksud dengan konten, konteks, dan infrastruktur dalam sebuah bisnis?
Konten, Konteks, dan Infrastruktur
Konten
Konten memiliki pengertian sebagai apa yang ditawarkan perusahaan kepada pelanggan. Di dalam konten ini, Anda harus menonjolkan value (nilai) yang dapat menjadi solusi permasalahan yang dihadapi pelanggan Anda.
Jadi, konten adalah solusi permasalahan yang dihadapi pelanggan.
Konteks
Konteks memiliki pengertian sebagai cara kita melakukan penawaran kepada pelanggan.
Dalam hal ini, Anda berupaya untuk “membungkus” value (nilai konten) semenarik mungkin agar dapat menarik minat konsumen.
Dengan cara demikian, konteks dapat Anda jadikan unsur diferensiasi produk yang kuat terhadap pesaing Anda.
Infrastruktur
Infrastruktur berperan sebagai faktor penentu keberhasilan realisasi dari konten dan konteks penawaran kepada pelanggan-pelanggan Anda, yang terdiri dari sumber daya manusia, teknologi, kapasitas, dan berbagai hal lainnya yang bisa membuat penawaran konten kepada para pelanggan Anda senantiasa konsisten.
Korelasi Antara Konten, Konteks, dan Infrastruktur
Untuk lebih memahami kaitan antara konten, konteks, dan infrastruktur dalam sebuah bisnis, ambil contoh Go-Jek.
Go-Jek boleh dikatakan hadir sebagai solusi yang tepat di masa sulit seperti saat artikel ini ditulis. Go-Jek menjadi solusi tepat bagi gaya hidup masyarakat perkotaan. Tidak hanya bagi penerima jasa, tapi juga bagi penyedia jasa.
Permasalahan umum bagi banyak warga perkotaan adalah kesulitan mendapatkan jasa transportasi dalam kota yang cepat, mudah diakses, dan harga terjangkau. Hal inilah yang diamati oleh pendiri Go-Jek, Nadiem Makarim, hingga akhirnya muncul aplikasi Go-Jek.
Konten yang ditawarkan adalah wadah penghubung antara pelanggan yang mencari sarana transportasi (baik motor, mobil, ataupun pengantaran makanan/barang) dengan para penyedia jasa transportasi ini (pengemudi motor ataupun mobil).
Konteks diwujudkan dalam bentuk mobile apps yang tersedia di berbagai platform smartphone yang memberi kemudahan pemesanan jasa transportasi tadi dan kemudahan pembayaran.
Infrastruktur terwujud pada sistem pendukung aplikasi Go-Jek ini, mulai dari teknologi informasi yang digunakan, atribut seragam pengemudi (helm, jaket, dan identitas lainnya), serta peralatan penunjang lain (masker, penutup rambut, dan lainnya).
Dengan contoh Go-Jek ini, Konten – Konteks – Infrastruktur, tidak dapat berdiri sendiri. Ketiganya menunjang terjadinya Diferensiasi.
Agar diferensiasi yang terjadi menjadi kuat, diperlukan integrasi yang kuat dari ketiga unsur tadi menjadi satu kesatuan utuh dalam mewujudkan diferensiasi produk dalam sebuah bisnis.
Menciptakan Diferensiasi Produk Yang Luar Biasa
Jika membahas mengenai diferensiasi, tak lengkap jika tak membahas Seth Godin, tokoh pemasaran modern yang kerap melontarkan ide dengan cara tak biasa, termasuk salah satu bukunya berjudul Purple Cow : Transform Your Business by Being Remarkable.
Buku tersebut isinya adalah pengamatan Seth Godin terhadap kecenderungan banyak perusahaan yang memiliki pola yang sama.
Perusahaan berupaya membuat produk yang memang telah menjadi kebutuhan dan keinginan pelanggan, kemudian menggabungkannya dengan upaya pemasaran yang kuat. Harapannya, pelanggan puas dengan penawaran ini dan loyal kepada bisnis.
Namun, kenyatannya, persaingan semakin ketat dan banyak pesaing mampu memberikan solusi dengan kualitas dan harga yang tidak berbeda jauh.
Sadar akan hal tersebut, perusahaan kemudian berupaya lebih keras lagi, memperbaiki kualitas lebih baik lagi, dan membuat program pemasaran yang lebih menarik lagi. Namun, meskipun telah melakukan perbaikan, produk yang ditawarkan tidak memiliki diferensiasi produk dibanding kompetitornya.
Ibarat seekor sapi, berbagai perbaikan memang dapat membuat sapi menjadi lebih sehat dan gemuk. Namun, diferensiasi ini tidak terlihat mencolok dibandingkan pesaingnya, kecuali pelanggan bisa melihat dengan jeli.
Tentu hal ini sangat sulit dilakukan, karena pelanggan pada masa ini disuguhkan dengan begitu banyak pilihan setiap harinya. Adanya banyak penawaran ini membuat pelanggan menjadi lebih cepat bosan dan tidak jeli.
Nah, agar dapat tampil lebih mencolok dibandingkan pesaing, Anda dapat membuat diri “nyeleneh” dibandingkan para pesaing Anda. Hal inilah yang dituangkan Seth Godin ke dalam buku yang memang nyeleneh juga.
Dalam buku tersebut, Seth Godin juga mengajak Anda untuk mengganti mindset (cara berpikir) para pebisnis.
Agar dapat bersaing dengan baik pada kondisi pasar yang penuh sesak, Anda diharapkan untuk tidak terbawa arus. Jangan berpikir untuk menyediakan produk dengan kualitas yang diperbaiki dengan biaya terjangkau, akan tetapi Anda harus berupaya agar berbeda dengan pesaing.
Pendekatan ini sangat cocok untuk dilakukan di masa sulit. Daripada berupaya untuk perang harga, yang malah dapat membuat marjin keuntungan menjadi tipis, Anda sebaiknya fokus untuk terus-menerus membuat diferensiasi yang menarik bagi pelanggan.
Hal ini memang tidak mudah untuk dilakukan, tapi hal ini lebih baik dibandingkan dengan beradu “otot” dengan cara yang sama dengan pesaing yang dapat berujung kerugian dalam jangka panjang.
Agar Anda lebih kreatif dalam menciptakan diferensiasi produk yang “nyeleneh”, Anda bisa membaca beberapa tips di artikel berjudul Harus Kreatif Dalam Bisnis, Supaya Tidak Tenggelam Dalam Persaingan ini.
Menjadi “Hadir” Di Tengah Pelanggan
Di era seperti ini, upaya menjaga kredibilitas sebuah bisnis tidak cukup hanya diserahkan kepada bagian Public Relation saja.
Di dunia yang hampir semuanya bersifat dua arah, pelanggan dan komunitas bebas berkomentar apa saja pada suatu merek. Dengan demikian, perusahaan tidak dapat lagi mengatur dan mempertahankan diferensiasi dengan pendekatan secara vertikal saja.
Tidak cukup hanya mengandalkan keunikan (diferensiasi) dibandingkan pesaing lain. Pelanggan membutuhkan sosok perwakilan bisnis yang sungguh-sungguh “hadir” di tengah komunitas.
Pelanggan membutuhkan kehadiran sosok perwakilan bisnis yang tidak dibuat-buat, tulus, dan bermanfaat bagi kedua belah pihak. Pada saat seperti inilah, DNA bisnis Anda akan terlihat di mata pelanggan.
Salah satu contoh baik mengenai “kehadiran” bisnis di tengah pelanggannya adalah Air Asia, terutama ketika maskapai ini pertama kalinya mengalami kecelakaan.
Kecelakaan adalah musibah bagi maskapai dan juga keluarga para penumpang. Biasanya, banyak maskapai yang menutup rapat informasi dan melakukan langkah untuk menyelamatkan citra perusahaan.
Akan tetapi, berbeda dengan Tony Fernandes, CEO Air Asia Group, yang tampil menjadi sosok terdepan dalam menghadapi musibah. Alih-alih lari dari tanggung jawab, Tony Fernandes mampu menampilkan Air Asia sebagai sebuah bisnis yang memiliki empati penuh kepada keluarga korban, dukungan kepada pemerintah, dan sosoknya mampu menguatkan para staff Air Asia lainnya.
Ia mengakui semua kesalahan dan menyampaikan permintaan maaf secara tulus tanpa ada upaya pembelaan diri, meskipun penyebab kecelakaan saat itu masih belum diketahui. Energinya disalurkan untuk membantu memperbaiki situasi.
Di sini terlihat DNA asli Air Asia sebagai penyedia penerbangan terjangkau dan tidak murahan. Terlihat jelas bagaimana perhatian perusahaan kepada pelanggannya dan semua pemangku kepentingan.
Tak heran, meskipun mengalami musibah demikian, Air Asia tetap dinobatkan sebagai “World Best Low-Cost Airline” versi Skytrax tahun 2015.
Menjaga DNA bisnis seperti ini justru semakin penting di masa sulit. Inilah masa terbaik perusahaan untuk menunjukkan DNA aslinya kepada pelanggan. Ini sekaligus menjadi masa terbaik untuk membuktikan kredibilitas perusahaan dalam menjalankan operasional perusahaan.
Demikian, untuk mendapatkan diferensiasi produk yang luar biasa, yang harus Anda lakukan adalah :
- memperkuat konten, konteks, dan infrastruktur agar bisa menghadirkan diferensiasi yang “nyeleneh” dan membedakan Anda dari pesaing
- memastikan integrasi yang solid antara konten, konteks, dan infrastruktur tersebut
- menghadirkan sosok perwakilan bisnis yang mampu mengkomunikasikan DNA bisnis Anda kepada pelanggan dan komunitas
Selamat menciptakan diferensiasi yang WOW!
Baca Artikel Terkait
Pingback: Marketing Mix : Dulu dan Sekarang - Celoteh Bisnis
Pingback: Positioning Bisnis di Zaman Now - Celoteh Bisnis
Pingback: 5 Dimensi Penting Dalam Mengukur Tingkat Keterlibatan Karyawan Di Bisnis Anda - Celoteh Bisnis
Pingback: Cara Bisnis Online 2020 Tanpa Modal Dari Nol Untuk Pemula