“Dunia punya cara tersendiri untuk merusak sebuah rencana yang hebat. Hal ini menjadi benar di lingkungan yang berubah serba cepat. Lingkungan yang berubah serba cepat dapat berevolusi lebih cepat daripada sebuah rencana kompleks diadaptasi. Ketika Anda sudah beradaptasi, maka targetnya sudah terlebih dahulu berubah.” – Carl von Clausewitz
Jika Anda adalah pelaku startup, Anda pasti sudah membangun sebuah tim, kemudian berusaha membangun ide bisnis yang jadi impian Anda selama ini dalam bisnis rintisan atau bisnis startup ini. Namun, terlepas dari itu semua, sebagai pendiri Anda tidak boleh terikat dengan romantika Anda ketika membangun bisnis startup ini.
Lupakan optimisme yang Anda miliki selama ini yang bisa membawa startup Anda sampai di titik ini dan membawa Anda untuk bisa menggandeng “seed investor” di awal-awal pendiriannya. Lupakan rencana bisnis (business plan) yang selama ini Anda buat.
Mengapa? Karena dalam dunia startup, tidak ada satu hal pun yang akan terjadi sama persis dengan yang Anda harapkan.
Startup dan Analogi Perang
Analogi perang sangat cocok diterapkan dalam konteks startup.
Jika Anda terlalu terikat dengan rencana yang sejak semula Anda buat, Anda akan kehilangan fleksibilitas dalam merespon berbagai tantangan dan aneka kesempatan yang muncul di tengah pasar yang Anda bidik.
Para ahli perang senantiasa mengamati bahwa tidak pernah ada operasi yang berlangsung dengan penuh kepastian setelah kontak pertempuran pertama dengan pihak lawan.
Kontak pertama inilah yang biasanya menjadi dasar pengambilan keputusan baru bagi strategi lanjutan dalam sebuah peperangan. Kemenangan atau kekalahan dalam pertempuran pertama bisa sangat mengubah situasi peperangan secara umum. Hal ini seringkali tidak dapat diprediksi di awal.
Membangun startup mirip seperti mencoba memenangkan peperangan. Ketika pertama kali diluncurkan (launching), adalah sama ketika pertempuran pertama terjadi.
Jika startup yang Anda buat dimaksudkan sebagai startup yang disruptif, yang akan mengubah kondisi pasar dan kompetitor, maka reaksi yang Anda peroleh ketika peluncuran startup Anda inilah yang akan sulit diprediksi meskipun oleh business plan yang terencana dengan baik.
Jack Welch, mantan CEO General Elektric, memiliki filosofi bisnis yang mirip dalam memimpin perusahaan. Jack Welch melihat bahwa sebuah strategi bisnis adalah evolusi dari ide sentral yang senantiasa berubah tergantung situasi yang dihadapi.
Lebih lengkap mengenai filosofi bisnis yang diajarkan Jack Welch, Anda bisa membacanya di 24 Pelajaran Bisnis Berharga Dari Jack Welch ini.
Lebih lanjut, jika memang berpegang pada rencana awal tidak disarankan, apa yang bisa dijadikan pedoman oleh startup dalam bergerak?
Jawabannya adalah :
[1] Berpegang dalam hal filosofi bisnis yakni keunikan produk/layanan yang ditawarkan dan langkah eksekusinya.
[2] Berpegang dalam hal meraih kesempatan-kesempatan yang bermunculan di tengah perjalanan.
Mendefinisikan Ide Sentral Startup
Cara terbaik untuk mendefinisikan ide sentral dari startup yang Anda miliki adalah dengan merangkum seluruh konsep startup Anda dalam satu kalimat. Keindahan startup Anda akan tampak dalam kesederhanaan ide sentral ini.
Contohnya demikian, “startup yang saya miliki mampu menghubungkan para pedagang retail untuk memberikan komisi penjualan kepada pembeli yang mereferensikan kepada teman atau kenalan mereka“.
Keberadaan ide sentral akan membantu memetakan secara detil keunggulan dan jurang yang ada di pasar yang ada yang menjadi target startup untuk diisi. Dengan demikian, ide sentral ini akan cukup ringkas serta memiliki fleksibilitas yang cukup agar model bisnis yang dibangun bisa berubah sesuai dengan perubahan kondisi pasar.
Keberadaan ide sentral ini juga akan menjadi daya tarik bagi investor karena secara tidak langsung menjelaskan peluang model bisnis ini untuk bertahan di masa mendatang dengan segala ketidakpastiannya.
Waspada Terhadap Kondisi Yang Belum Tampak
Milikilah ide realistis bahwa ide sentral yang Anda miliki sangat mungkin memiliki cacat dan solusi-solusi untuk mengatasinya.
Startup yang meng-klaim tidak memiliki kekurangan tentu patut dicurigai bahwa pendirinya tidak memiliki kemampuan untuk melihat resiko dan ancaman yang muncul di masa mendatang.
Seperti kata Clausewitz, “musuh dari rencana yang baik adalah impian akan rencana yang sempurna“.
Jika para pendiri startup memiliki blindspot atau ketidakmampuan melihat hal ini, maka startup akan terjebak dalam optimisme tak terkendali dan malah akan membuang banyak kesempatan baik sia-sia. Hal ini sangat penting dalam kelangsungan hidup startup yang Anda jalankan.
Seorang pendiri startup, Anda haruslah mengetahui hendak diarahkan ke mana bisnis startup yang Anda bangun. Namun, bukan berarti Anda harus ahli dalam semua hal kritis yang diperlukan dalam pertumbuhan bisnis startup Anda.
Anda juga harus jujur dan senantiasa bertanya apakah pasar sudah siap dengan platform startup yang Anda tawarkan? Dan bagaimana caranya membesarkan kategori startup baru semacam ini di tengah pasar yang belum diketahui kondisi kesiapannya?
Kunci agar Anda siap menghadapi keadaan yang sering kali tidak mudah diprediksi semacam ini adalah dengan mencari orang-orang yang mampu mengisi kekosongan di startup milik Anda, agar ketika muncul kesempatan-kesempatan yang bagus, bisnis Anda akan memiliki peluang yang lebih baik dalam menentukan aksi yang diperlukan dan mampu bergerak dengan lebih gesit.
Tidak Serta Merta Mengikuti Tren
Ketika Anda mendefinisikan ide sentral bisnis startup, Anda akan dengan mudah masuk dalam jebakan untuk mendefinisikannya sesuai dengan selera terkini yang ingin dengar oleh para investor, karyawan, dan konsumen Anda.
Contoh yang sedang tren adalah sharing economy atau ekonomi yang berbagi.
Jika startup yang Anda definisikan memang tidak sesuai tren, yang harus Anda lakukan adalah mencari kata yang baru yang bisa menjadi tren dan mampu menangkap esensi ide sentral ini ketimbang menggunakan kata-kata yang tren tapi malah tidak tepat mewakili ide sentral bisnis startup Anda.
Implementasikan Ide Sentral
Jika menyangkut implementasi atau penerapan, sangat penting untuk memastikan bahwa keseluruhan tim yang Anda miliki paham akan ide sentral startup.
Seringkali terjadi kesalahpahaman atau salah tangkap ide para anggota tim terhadap ide sentral sebuah startup. Hal ini tentu fatal jika terjadi berlarut-larut.
Para anggota tim adalah wakil dari startup yang Anda dirikan. Pengalaman beberapa pendiri startup menyatakan bahwa meskipun seseorang anggota tim sudah 100 kali mendengar mengenai ide sentral ini, tidak berarti bahwa ia sudah memiliki pemahaman yang benar.
Pastikan bahwa anggota-anggota tim ini, terutama yang kesehariannya sungguh mewakili perusahaan, memiliki perilaku yang sesuai dengan ide sentral startup Anda. Karena jika tidak, Anda akan beresiko menghancurkan startup yang Anda bangun dari dalam, di tengah banyaknya tantangan yang juga mengancam startup Anda dari luar.
Selamat menikmati dinamika startup yang Anda jalankan!
Baca Artikel Terkait