“Your life does not get better by chance, it gets better by change.” – Jim Rohn
Pernahkah Anda mengalami ini :
- “Jualan rame, untung lumayan banyak, tapi kok uangnya gak ada ya?”
- “Uang untuk kulakan malah kepake untuk belanja pribadi nih, gimana mesti bayar supplier ya?”
- “Penjualan sepi bulan ini, tapi kenapa stock di gudang habis ya? Mestinya masih sisa banyak. Kok bisa ya?”
- “Salesmanku menggunakan uang hasil penjualan untuk keperluan pribadinya, padahal uang itu harus digunakan untuk membayar tagihan supplier yang sudah jatuh tempo.. Haduhhh.. Pusinggg!!!”
- dll
Banyak dari Anda yang ketika memulai usaha dan berfokus di penjualan untuk meningkatkan omset, tapi malah melupakan satu aspek penting dari bisnis Anda, yakni aspek FINANSIAL (keuangan).
Ibaratnya, jika bisnis adalah sebuah kendaraan, maka laporan keuangan adalah panel indikator di dashboard mengenai kondisi kendaraan (kecepatan, level bahan bakar, dan lain-lain). Anda bisa saja berkendara tanpa membaca kondisi kendaraan Anda saat ini, tapi jangan menyesal jika di tengah perjalanan, tiba-tiba kendaraan Anda mogok karena kehabisan bensin atau karena air radiator yang kosong.