5 Ciri Bisnis Yang Sekarat

5 ciri bisnis yang sekarat

5 Ciri Bisnis Yang Sekarat

Setidaknya ada 3 cara memiliki bisnis, yakni pertama : membangun bisnis dari nol, kedua : membeli bisnis orang lain, dan ketiga : berinvestasi ke bisnis orang lain. Untuk pilihan pertama, yakni membangun bisnis dari nol, banyak ilmu, keterampilan, dan yang pastinya keberanian untuk memulainya. Anda bisa mulai belajar di artikel Memulai Bisnis : Jualan Dulu atau Produksi Dulu? ini.

Namun untuk pilihan kedua dan ketiga, yakni membeli bisnis orang lain dan berinvestasi ke bisnis orang lain ada satu hal khusus yang harus Anda perhatikan, yakni, apakah bisnis tersebut masih layak Anda miliki? Ataukah bisnis tersebut sudah sekarat dan tidak layak untuk Anda miliki?

Di artikel kali ini, Anda akan diajak untuk mengetahui cara mendeteksi bisnis yang sekarat sehingga Anda bisa terhindar dari investasi buruk.

Untuk dapat mendeteksi apakah sebuah bisnis sehat atau bisnis yang sekarat, yang Anda perlukan adalah laporan keuangan perusahaan/bisnis yang hendak Anda beli atau miliki.

Continue reading

Merekrut Karyawan Yang Bagus dan Tepat

merekrut karyawan yang bagus dan tepat

Merekrut Karyawan Yang Bagus dan Tepat

Salah satu dari empat pilar penting yang menopang bisnis Anda, selain Keuangan, Operasional, dan Marketing adalah pilar Sumber Daya Manusia atau sering juga dikenal dengan HR (Human Resource). Salah satu fungsi dari HR ini adalah merekrut karyawan untuk menunjang operasional bisnis yang Anda jalankan.

Namun, bagi kebanyakan bisnis UMKM, kemampuan serta pengetahuan untuk mengadakan perekrutan ini seringkali sangatlah minim. Sementara itu, kemampuan untuk merekrut karyawan yang bagus dan tepat adalah salah satu kunci bagi perkembangan bisnis Anda.

Mengapa demikian?

Bagi Anda yang sudah memiliki dan menjalankan bisnis, tentu pernah sekali atau bahkan seringkali mengalami hal-hal berikut ini :

  • pencurian stok barang oleh karyawan gudang
  • pencurian uang oleh karyawan bagian keuangan atau penjualan
  • karyawan yang sulit sekali dimotivasi karena seolah ada ketidakcocokan antara posisi pekerjaan dengan karakter orangnya
  • karyawan yang sering menggunjingkan Anda sebagai atasan
  • dan segudang masalah lain menyangkut karyawan

Nah, dengan logika sederhana, apakah mungkin sebuah bisnis kecil akan mampu berkembang hebat jika dalam kesehariannya senantiasa berkutat dengan berbagai masalah terkait karyawan tadi?

Tentu jawabannya adalah TIDAK.

Kalaupun bisa berkembang, artinya sang pemilik bisnis memiliki energi sangat banyak untuk mengurusi hal-hal demikian. Namun, sangat disayangkan jika energi si pemilik bisnis harus dikuras untuk mengurusi hal-hal yang sebenarnya bisa diminimalisir potensi masalahnya sejak awal merekrut karyawan.

Lalu, bagaimana seharusnya merekrut karyawan yang baik itu?

Continue reading

4 Langkah Memanfaatkan Turunnya Pajak UMKM Untuk Membuat Bisnis Anda Melejit

melejitkan bisnis memanfaatkan potongan pajak umkm

4 Langkah Memanfaatkan Turunnya Pajak UMKM Untuk Membuat Bisnis Anda Melejit

Tanggal 22 Juni 2018, Presiden Joko Widodo mengumumkan melalui Twitter bahwa Pajak Penghasilan (PPh) bagi UMKM telah turun dari yang semula besarnya 1% dari omset, menjadi 0,5% dari omset. Hal ini merupakan pernyataan yang menegaskan keberadaan PP Nomor 23 Tahun 2018.

PP ini berisi ketentuan mengenai Pajak Penghasilan atas Penghasilan Dari Usaha yang Diterima atau Diperoleh Wajib Pajak yang Memiliki Peredaran Bruto Tertentu sebagai pengganti atas PP Nomor 46 Tahun 2013 dan berlaku secara efektif per 1 Juli 2018.

Bagi saya dan Anda pelaku bisnis kecil (UMKM), hal ini sangat menggembirakan karena bisnis yang Anda jalankan tidak lagi dibebani dengan pajak yang cenderung memberatkan.

Melalui keringanan tarif pajak ini, pemerintah berharap agar para pelaku bisnis kecil ini bisa “naik kelas” menjadi bisnis menengah, dan menjadi sebuah bisnis yang besar.

Continue reading