Jika Anda sedang bingung menentukan harga dan takut harga jual produk Anda kemahalan ketika Anda tawarkan kepada target pasar yang hendak Anda sasar, artikel ini membahas 5 Faktor Kunci yang bisa membantu Anda menentukan strategi yang tepat dalam menyiasati harga jual yang Anda tetapkan.
Mari kita telaah satu per satu sambil menikmati secangkir kopi…
FAKTOR PERTAMA, terkait dengan kemasan produk yang Anda jual. Ketika Anda berencana menjual produk/jasa Anda dengan melakukan penetrasi ke target pasar (apalagi pasar menengah ke atas), ada 2 elemen kunci terkait kemasan produk yang harus Anda perhatikan agar produk yang Anda jual tidak terasa terlalu mahal.
Pertama, kemasan dari produk yang Anda jual harus menggambarkan mengapa produk tersebut wajar diberi harga yang mahal (lebih mahal dari produk sejenis di pasaran). Kemasan ini yang membedakan harga kripik singkong kiloan di pasar dengan snack kripik singkong kemasan di supermarket.
Kedua, komunikasi yang jelas dalam kemasan tersebut kepada calon pembeli. Maksudnya, kemasan tersebut harus secara visual menceritakan nilai lebih produk yang akan diperoleh calon pembeli.
Kedua elemen kunci ini sangat memengaruhi penilaian calon pembeli Anda secara visual atau kasat mata.
FAKTOR KEDUA, terkait dengan informasi yang mungkin tidak Anda ketahui sebelumnya secara langsung. Maksudnya begini, di saat pembeli mengutarakan keberatan soal harga yang Anda tawarkan yang menurut mereka kemahalan, artinya ada sesuatu yang dipermasalahkan konsumen TETAPI Anda tidak mengetahuinya.
Pembeli seringkali menyederhanakan masalah dan akhirnya menyimpulkan dengan singkat dengan menyalahkan harga jual yang terlalu mahal sebagai bagian dari rasionalisasinya berpikir.
Contohnya begini, misal, Anda berjualan makanan dengan menu paketan nasi bebek di sebuah kantin. Anda menjual paket nasi bebek ini dengan harga, misalnya 30 ribu rupiah terdiri dari satu potong bebek, nasi, tahu, tempe, lalapan, dan es teh manis satu gelas. Suatu hari, ada seorang ibu mendatangi Anda sedang melihat-lihat menu dan harga yang ditawarkan. Ibu ini sebenarnya penggemar bebek dan memang hendak memesan menu yang Anda jual, tapi dia tidak tertarik dengan tempe serta es teh manis yang ditawarkan dalam paketan tersebut. Demi menyederhanakan masalah, Ibu ini serta merta berkata berkata, “Wah, mahal ya harga paketnya. Apa bisa saya hanya beli nasi, bebek, serta tahunya saja? Harganya bisa kurang?”
Nah.. ini sedikit gambaran bagaimana seringkali pembeli menyederhanakan masalah dan menarik kesimpulan bahwa harga produk Anda kemahalan. Padahal masalahnya sederhana, yakni bahwa Ibu tadi tidak mau makan semua yang ditawarkan dalam paketan, tapi hanya beberapa jenis makanan saja.
Solusinya adalah berusaha menggali lebih dalam apa yang ada di benak konsumen Anda. Dalam kasus contoh tadi, tentu salah satu solusi yang bisa diambil adalah dengan menyantumkan harga satuan per jenis makanan yang dijual. Jadi, si pembeli tidak melulu harus membeli dalam bentuk paketan, tapi bisa memilih apa-apa yang hendak ia makan. Sehingga, harga pun bisa dipecah dalam satuan lebih kecil, dan tentunya tidak akan menjadi terasa mahal.
FAKTOR KETIGA adalah transparansi informasi. Salah satu hal yang kerap membuat pembeli merasa kemahalan adalah karena pada jaman sekarang ini, celah informasi yang menyembunyikan perbedaan harga yang Anda tawarkan ataupun pesaing Anda tawarkan sudah tidak ada lagi. Internet telah merubah cara orang berbelanja dan termasuk di dalamnya adalah proses mereka mencari tahu soal harga jual suatu produk.
Sebelum membeli produk Anda, bisa jadi konsumen Anda sudah mencari tahu harga produk sejenis di pasaran. Hal ini yang kerap kali menjadi batu sandungan ketika Anda menerapkan harga yang mahal tanpa komunikasi yang jelas terkait dengan nilai lebih yang produk Anda tawarkan dibandikan produk sejenis di pasaran.
Solusinya adalah Anda harus memberikan nilai yang lebih kepada produk Anda, kemudian komunikasikan dengan jelas keunikan serta kelebihan produk yang Anda jual dibandingkan dengan pesaing-pesaing Anda.
FAKTOR KEEMPAT, masih erat kaitannya dengan FAKTOR KETIGA, yakni bahwa konsumen pada dasarnya tidak serta merta selalu mencari harga yang paling murah. Kebanyakan konsumen mencari nilai tambah yang lebih dari sesuatu yang mereka beli.
Contohnya, tidak semua orang mencari mobil dengan harga termurah. Banyak yang memiliki budget berlebih, mereka mencari mobil dengan fitur keamanan yang memadai yang tidak memadai di mobil-mobil berharga murah. Seringkali juga mereka mencari nilai kebanggaan dengan membeli mobil merk tertentu seperti BMW, Mini Cooper, dan lainnya.
Akan sangat menguntungkan jika konsumen bisa memperoleh banyak nilai lebih dari produk yang dibelinya dengan harga yang relatif tidak terlalu jauh di atas produk sejenis di pasaran. Misal, mobil murah dengan fitur keamanan yang memadai, bisa muat banyak, serta bentuk body yang sporty dan elegan.
Namun, ini tentu terserah Anda yang hendak menjual produk seperti apa kepada konsumen Anda. Terkait dengan strategi menjual produk ini, bisa Anda baca selengkapnya di artikel berikut ini : 3 Jenis Strategi Bisnis Yang Layak Anda Pilih dalam menjual produk/jasa Anda.
FAKTOR KELIMA adalah faktor TRUST atau KEPERCAYAAN konsumen Anda kepada Anda atau bisnis Anda. Tanpa adanya kepercayaan pembeli kepada Anda, harga murah pun Anda akan sulit menjual produk Anda kepada mereka, apalagi dengan harga yang lebih mahal.
Dengan membangun kepercayaan pelanggan kepada Anda dan/atau bisnis Anda, masalah harga tidak lagi menjadi relevan. Jika pembeli puas dengan kualitas produk dan pelayanan yang bisnis Anda berikan, maka ketika suatu saat harga jualnya Anda naikkan, tidak akan muncul masalah.
Demikianlah 5 faktor kunci yang kerap membuat pembeli menganggap harga jual produk Anda kemahalan, yakni terkait faktor : kemasan, masalah yang tidak Anda ketahui langsung, transparansi informasi, nilai lebih dari sekadar murah, dan faktor kepercayaan pembeli kepada Anda.
Yuk, bikin laris jualan Anda dengan menerapkan solusi yang tepat.
Baca Artikel Terkait