Membangun sistem bisnis itu penting dilakukan sejak awal Anda merintis bisnis. Sempurnakan sistem tersebut sedikit demi sedikit seiring peningkatan kapasitas bisnis Anda. Jangan sampai bisnis Anda terlalu banyak tergantung pada diri Anda, sehingga Anda menjadi pemilik bisnis karatan. Seperti kisah seorang tukang masak karatan bernama Anto berikut ini :
Alkisah, seorang bernama Anto yang jago bikin nasi goreng membuka sebuah kedai nasi goreng dengan nama NASI GORENG MAS ANTO. Anto ini memang ahli meracik bumbu, sehingga dalam waktu singkat, nasi gorengnya laris.
Saking larisnya, Anto senantiasa menepuk dada, pede sekali dengan keahliannya memasak nasi goreng. Dia tidak pernah mau mengajarkan cara memasak nasi goreng kepada anak buahnya, karena selain tidak yakin dengan kemampuan anak buahnya, dia juga takut anak buahnya mencuri resep andalannya.
Hari demi hari, kedai nasi goreng Mas Anto ini masih saja laris. Namun, belakangan, seringkali kedai ini tutup 1-2 hari. Usut punya usut, ternyata kedai tersebut tutup karena Mas Anto si pemilik sekaligus tukang masaknya sakit.
Kadang-kadang pula, kedai ini tutup agak lama kalau Mas Anto sedang berhalangan karena harus pulang kampung untuk urusan keluarga.
Di sudut lain daerah situ, muncul kedai nasi goreng baru dengan konsep yang lebih modern. Kedainya nyaman dengan alunan musik dan free wifi. Menu nasi gorengnya juga variatif dan membuat penasaran. Belum lagi rasa nasi gorengnya juga enak dan tidak mengecewakan. Harga juga relatif bersaing dengan nasi goreng Mas Anto.
Pemilik kedai nasi goreng baru ini menjalankan sistem yang baik bagi operasional kedainya. Sehingga tanpa kehadirannya pun, kedainya masih bisa tetap berjualan. Berbeda dengan Mas Anto, tanpa kehadirannya, kedainya tutup sama sekali.
Waktu terus berjalan, kedai baru saingan Nasi Goreng Mas Anto semakin bertambah pelanggannya. Sebagian merupakan pelanggan dari kedai Mas Anto, yang ketika kedainya tutup, mereka mencoba membeli dan mencicipi variasi nasi goreng di kedai baru tersebut.
Semakin sering kedai Mas Anto tutup, karena berbagai alasan personal, semakin banyak pelanggan nasi goreng Mas Anto yang berpindah dan mencoba rasa nasi goreng di kedai baru tersebut.
Melihat semakin banyak pelanggan lamanya berpindah hati, Mas Anto pun masih terus tetap menepuk dada dan berpikir tidak mungkin ada yang bisa mengalahkan citarasa bumbu nasi goreng racikannya. Dia berpikir, pasti kedai baru tersebut menggunakan hal-hal mistis untuk merebut pelanggannya.
Sementara, pemilik kedai nasi goreng saingan, karena sistem yang dia jalankan baik, sehingga operasional tidak menyita keseluruhan waktunya, dia bisa fokus mengembangkan bisnisnya. Karena pelanggan di kedainya sudah banyak dan repeat order yang terjadi pun frekuensinya cukup tinggi, dia memutuskan membuka cabang selanjutnya, di daerah lain yang cukup ramai juga pasarnya.
Ya, branding adalah soal keterlihatan. Semakin banyak cabang, semakin terlihat bahwa merk kedainya dikenal orang, dan semakin baik pula proses brandingnya. Hal ini disadari oleh pemilik kedai nasi goreng tersebut.
Berbeda dengan Mas Anto, yang selalu fokus pada diri sendiri. Dia lupa bahwa sebagai pemilik bisnis, sebaiknya dia membangun sistem bisnis yang baik, sehingga waktu dan energinya bisa dialokasikan untuk fokus pada kenyamanan tempat usaha, pelayanan pelanggan, dan pengembangan bisnis.
Namun, karena Mas Anto, selalu berkata bahwa dirinyalah yang terbaik, maka semakin sering kedainya tutup buka, semakin sering pula pelanggannya berpindah ke kedai nasi goreng lainnya.
Kalau sudah begini, ya tinggal menunggu waktu saja kehilangan semua pelanggan dan tutup deh kedainya…
Duh, mas Anto.. picik sekali pikiranmu, lha wong pesawat ulang-alik saja sudah banyak yang bisa bikin, apalagi kalau hanya menyaingin bumbu nasi gorengmu. Dasar tukang masak karatan!
Beginilah nasib jika Anda menjadi seorang Tukang Masak Karatan. Yang berpikir picik selalu mengandalkan diri sendiri dan tidak mau membangun sistem bisnis ketika bisnis yang dijalankan sudah bisa menghasilkan profit yang cukup.
Buat sistem bisnis sedari awal, sempurnakan sembari berjalan. Sehingga, tanpa kehadiran Anda pun, selama sistem pengawasan berjalan, bisnis Anda tetap berjalan di jalur yang benar.
Jadi, masih mau jadi seorang tukang masak karatan, eh, pemilik bisnis karatan?
Baca Artikel Terkait