Memiliki SALURAN DISTRIBUSI produk yang baik, sama pentingnya dengan memiliki produk yang kualitasnya top untuk dijual. Milikilah saluran distribusi yang baik kalau tidak mau produk Anda teronggok di gudang, basi, atau bahkan rusak dimakan tikus atau rayap.
Mengapa demikian?
Bayangkan jika Anda saat ini sudah memiliki produk yang benar-benar ngangenin, merk dagang yang juga unik dan bikin penasaran, serta kemasan yang menarik, kemudian Anda melakukan promosi ke pasar yang menurut Anda potensial, sedemikian rupa sehingga banyak orang yang mencari-cari produk Anda.
Lalu apa akibatnya jika calon-calon pelanggan Anda ini kesulitan memperoleh produk yang mereka cari tadi?
Saya yakin, akan muncul kekecewaan dan bukan tidak mungkin mereka akan mencari-cari produk sejenis yang lebih mereka temukan di sekitar mereka.
Kalau sudah demikian, usaha Anda mempromosikan produk dan melakukan edukasi pasar lewat upaya marketing dan promosi tadi tentu sia-sia karena banyak penjualan yang gagal terjadi akibat sulitnya produk Anda diperoleh. Akibatnya ya produk Anda hanya akan menumpuk di gudang saja, tho!
Nah, inilah yang saya maksud tadi, bahwa SALURAN DISTRIBUSI itu adalah sama pentingnya dengan kualitas produk yang harus Anda miliki.
Bagi Anda yang selama ini sudah berjualan produk, secara tidak sadar mungkin Anda sudah menggunakan satu atau lebih jenis SALURAN DISTRIBUSI yang akan saya jelaskan lebih lanjut.
Bagi Anda yang baru memiliki produk dan hendak menjual produk Anda, beberapa jenis saluran distribusi ini tentu bisa jadi acuan pilihan untuk Anda pilih salah satu atau kombinasikan beberapa saluran bagi penjualan produk Anda.
Yuk, kita intip apa saja jenis-jenis saluran distribusi penjualan itu?!
Menurut Jaya Setiabudhi dalam bukunya Buka Langsung Laris, ada 9 Jenis Saluran Distribusi Dasar. Beliau menyebutkan juga bahwa SALURAN DISTRIBUSI = PEMASARAN, karena secara tidak langsung, proses memasarkan produk tidak bisa dilepaskan dari jenis saluran distribusi yang dipilih.
Oya, buku tersebut bisa dibeli di sini ya : Buka Langsung Laris.
1. Distribusi Konvensional
Umumnya digunakan untuk memasarkan produk-produk konsumer seperti minyak goreng, sabun, shampoo, gula, kecap, dan lainnya.
Proses distribusinya sebagai berikut :
Pabrik -> Distributor -> Agen/Pengecer -> Konsumen
Jenis distribusi ini sulit dilakukan oleh pemula karena jangkauannya memang luas dan seringkali menjangkau warung-warung kecil. Sangat berat bagi UKM yang modalnya pas-pasan.
Namun, jika mampu melakukan distribusi jenis ini, penjualan akan sangat terproteksi dari pesaing karena selain langsung menjangkau konsumen, saluran ini cukup sulit dimasuki oleh banyak pesaing.
2. Franchise / Waralaba
Sangat umum digunakan untuk pemasaran produk makanan, jasa, atau kumpulan produk yang memerlukan sistem. Bentuk saluran distribusi berupa franchise (waralaba), adalah pemasaran produk beserta sistemnya.
Proses distribusinya adalah sebagai berikut :
Franchisor -> Master Franchise -> Franchisee -> Konsumen
Tujuan utama dari sistem franchise adalah membuka jalur distribusi seluas-luasnya untuk sebuah produk/jasa dengan menggunakan dana yang dikelola dari franchisee dalam bentuk sistem.
Tugas utama dari franchisor selain menyediakan produk yang unggul adalah dukungan sistem keseluruhan kepada franchisee, sehingga kelangsungan hidup jalur distribusi ini bisa terus berjalan dengan baik.
3. Direct Selling / Penjualan Langsung
Jenis saluran distribusi ini cocok untuk produk retail satuan seperti makanan, panci, ensiklopedia, dan lain-lain. Target pasarnya adalah rumah tangga atau pameran.
Proses distribusinya sebagai berikut :
Pabrik -> Distributor -> Manager/Supervisor/Sales -> Konsumen
Fokus perusahaan dengan metode direct selling adalah pemasaran. Seringkali produk yang dijual bukanlah produsi sendiri, tapi mengambil dari pabrikan dan kemudian memberi merk dagang sendiri.
4. Multi Level Marketing (MLM)
Ini tentu adalah jenis saluran distribusi yang sering Anda dengar bahkan mungkin Anda tergabung di dalam salah satu jaringan MLM ini.
Jenis distribusi berupa MLM ini hampir serupa dengan jenis saluran distribusi direct selling, tapi dengan struktur organisasi dan komisi yang berjenjang.
Jenis produk yang dijual biasanya jenis produk dengan tingkat konsumsi yang kontinyu dan harga yang cenderung “gelap” atau sukar ditebak oleh pasar.
Pola distribusinya adalah seperti ini :
Pabrik -> Stokis -> Upline/Downline -> Konsumen
Jenis distribusi MLM ini bisa sangat kuat dan cepat bertumbuh jika sistem yang menopangnya juga kuat.
5. Telesales / Pesan Antar
Hampir semua produk sekarang bisa dijual lewat saluran distribusi jenis pesan antar ini. Selain makanan, kini obat di apotek, laundry, pakaian dan masih banyak lagi barang yang bisa dijualkan lewat pesan antar.
Proses distribusinya :
Produsen -> Konsumen via Pengantaran, order via Telepon
Keberadaan armada untuk pengantaran tentu syarat mutlak. Meskpun, produsen bisa saja bekerjasama dengan jasa armada pengantaran pihak ketiga untuk membantu proses antar produk ini ke konsumen.
Syarat lain adalah adanya call center untuk pemusatan pemesanan dari konsumen.
6. Online
Hampir semua produk sekarang ini bisa dijual secara online. Kekuatan jalur distribusi jenis ini terletak pada luasnya jangkauan yang bisa dilakukan, murah karena tidak memerlukan gudang yang besar, tidak perlu sewa kantor/gerai.
Proses distribusinya sebagai berikut :
Website -> Konsumen via Shipping/Download
Jenis saluran distribusi online harus didukung oleh pemasaran via online sosial media, sistem website yang terjamin keamanannya, dan kemudahan sistem pembayaran.
7. Reseller
Saluran distribusi jenis ini cocok untuk produk dengan jenis varian sedikit dan ukuran yang universal. Misalnya kerudung, suplemen, makanan dengan tingkat kadaluarsa lama, atau makanan yang laku keras.
Keuntungan jenis distribusi ini adalah produk Anda akan dipromosikan secara gratis oleh para reseller.
Pola distribusinya adalah sebagai berikut :
Produsen -> Reseller -> Konsumen, atau
Produsen -> Distributor -> Reseller -> Konsumen
Distributor bisa digunakan sebagai stockist untuk menghemat ongkis kirim di suatu wilayah yang tingkat penjualannya tinggi.
Perlu diperhatikan agar para reseller ini dibekali dengan marketing kit yang standar, sehingga kualitas promosi tetap terjaga dan tidak melenceng terlalu jauh dari standar yang ditetapkan oleh produsen.
8. Dropship
Perbedaan jalur distribusi pemasaran reseller dan dropshipper terletak pada stock yang disimpan. Reseller menyimpan stok barang yang dijual, sedangkan dropshipper tidak menyimpan stok sama sekali.
Alur pemesanan dari konsumen kepada dropshipper yang kemudian oleh dropshipper akan diteruskan kepada produsen. Konsumen membayar kepada dropshipper. Dropshipper membayar kepada produsen, dan mengambil keuntungan dari
selisih harga yang dia terima dari konsumen dikurangi harga yang harus dibayarkan kepada produsen. Kemudian produsen akan mengirimkan barang langsung ke konsumen.
Pola distribusi :
Produsen/Web -> Konsumen via Shipping/Pengantaran, order via Dropshipper
Umumnya, jenis barang yang dijual lewat dropship adalah jenis produk yang variannya banyak. Misalnya sepatu, baju, jam tangan, dan lain-lain. Saat ini, hampir semua jenis barang bisa dijual secara dropship via online.
Bagi pemula yang belum memiliki produk dan modal pas-pasan, menjadi dropshipper suatu produk adalah langkah mudah untuk merintis usaha berjualan.
Tidak perlu repot kirim barang. Tidak perlu keluar uang untuk stok barang. Tinggal fokus promosi saja.
9. Affiliate
Affiliate atau sistem afiliasi adalah sistem penjualan online dengan pembayaran komisi berdasarkan referensi dari para affiliate marketer.
Pada sistem afiliasi, para affiliate marketer akan mencoba menjualkan produk. Jika terjadi pembelian berdasarkan referensi mereka, maka mereka akan menerima komisi dari produsen.
Jenis barang yang cocok untuk jenis distribusi affiliate adalah ebook, voucher, herbal, kosmetik, dan lain-lain.
Pola distribusinya sebagai berikut :
Website Affiliate -> Konsumen via Shipping/Pengantaran, dipromosikan oleh Affiliate Marketer
Diperlukan sebuah website yang mampu melacak referensi dari setiap anggota Affiliate Marketer yang tergabung di dalamnya, agar sistem penjualan dan pembayaran berjalan baik.
Nah, itulah 9 Macam Saluran Distribusi Dasar yang bisa Anda gunakan untuk memasarkan produk yang Anda jual.
Yuk, coba besarkan bisnis Anda dengan pilih satu atau lebih kombinasi saluran distribusi yang cocok bagi produk Anda.
Jangan biarkan produk unggulan Anda hanya teronggok di gudang saja karena sulit dicari konsumen!
Setuju? ^^
Baca Artikel Terkait